...Surat Cinta...
“Surat
cinta inilah alasanku untuk selalu betahan hidup.”
Ada
juga surat cinta yang selalu membuatku semakin berat mengangkat hati.
Karena mungkin terlalu banyak cerita yang menumpuk dan meninggalkan sesuatu yang kata masyarakat banyak,
itu namanya “rindu”.
Karena mungkin terlalu banyak cerita yang menumpuk dan meninggalkan sesuatu yang kata masyarakat banyak,
itu namanya “rindu”.
Aku selalu menulis Surat Cinta, menuliskan untuk yang selalu kurindu,
rindu bukan kepada tokoh-tokoh cerita yang menumpuki ruang hati,
namun rinduku pada-NYA, pada yang membuat rindu dalam hati.
Aku
selalu menulis Surat Cinta yang tak pernah aku cantumkan namaku kedalam
surat,
karena penerima Surat Cinta ialah Ia sang Maha Tahu.
karena penerima Surat Cinta ialah Ia sang Maha Tahu.
Aku
selalu menulis Surat Cinta yang tak pernah aku kirimkan kepada siapapun,
karena aku tau tak seorangpun yang mampu mengantarkannya kepada alamat tujuan
“Arsy”, Surat Cintaku untuk Dzat maha Dzat.
karena aku tau tak seorangpun yang mampu mengantarkannya kepada alamat tujuan
“Arsy”, Surat Cintaku untuk Dzat maha Dzat.
Aku
tahu aku lemah,tak payah aku bersimpuh,
malu dan hina jika ku ucap lisan dan lantang,
aku tak sanggup mengatakannya dengan suara mulut kecil ini,
maka biarkanlah hati ini yang bebicara dalam tuangan Surat Cinta ini,
surat cintaku seperti surat-surat biasa,bedanya ada Hati yang benar-benar Hati
berisi tentang sepatah atau duapatah kata tapi itu bukan benar-benar Surat Cinta yang sekedar “biasa saja”,
Surat Cintaku mungkin tak pernah terbaca oleh mata siapa saja, sebelum ku tuliskan dalam lembaran,penerima surat sebenarnya sudah tau isi dalam hati penulisnya.
dan
malu dan hina jika ku ucap lisan dan lantang,
aku tak sanggup mengatakannya dengan suara mulut kecil ini,
maka biarkanlah hati ini yang bebicara dalam tuangan Surat Cinta ini,
surat cintaku seperti surat-surat biasa,bedanya ada Hati yang benar-benar Hati
berisi tentang sepatah atau duapatah kata tapi itu bukan benar-benar Surat Cinta yang sekedar “biasa saja”,
Surat Cintaku mungkin tak pernah terbaca oleh mata siapa saja, sebelum ku tuliskan dalam lembaran,penerima surat sebenarnya sudah tau isi dalam hati penulisnya.
dan
Aku
tak pernah menunggu jawaban Surat
Cintaku,
karena lagi-lagi sebenarnya Surat Cinta ini sudah diterima,dibaca olehNYA dan balasan Surat Cinta ini sebenarnya adalah
“Kesempatan untukku menuliskan Surat Cinta lagi di kemudian hari”
karena lagi-lagi sebenarnya Surat Cinta ini sudah diterima,dibaca olehNYA dan balasan Surat Cinta ini sebenarnya adalah
“Kesempatan untukku menuliskan Surat Cinta lagi di kemudian hari”
“Allahu
yubarik fina ajmaein”.......aamiin J
_dariku
yang sedang menulis cinta .Mega S. Gama, 02 Januari 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentar antunna, adalah kemajuan untuk karya-karya ana.